Minggu, 29 Juli 2012

Naskah Drama

Persahabatan di Alam Gaib

Pada hari Jumat tepat pada waktu istirahat di suatu sekolah. Ada dua orang sahabat yang duduk di salah satu meja di kantin yang sedang mengobrol sangat akrab.

Rian  : Ibam aku ingin menceritakan sesuatu kepada kamu tentang diriku!
Ibam : Ada apa Rian? Ceritakan saja! Kita kan bersahabat.
Rian  : Memang kita sahabat, tapi aku takut setelah aku menceritakan hal itu persahabatan  kita hancur.
Ibam : Hancur? Tidak mungkin. Cerita saja! Aku janji setelah kamu menceritakan  hal itu persahabatan kita tidak akan hancur.
Rian : Baiklah! Tapi kamu janji kepadaku tidak akan memberitahu hal ini kepada orang lain. Sebenarnya…(ragu untuk mengatakannya)
Ibam : Janji! Katakanlah! Jangan ragu untuk mengatakannya!
Rian : Sebenarnya… Ketika aku masih berumur 3tahun. Ayahku (Pak John) mengangkatku menjadi anaknya dari salah satu panti asuhan karena ayah ditinggal pergi oleh istri dan anaknya.
Ibam  : (terdiam sejenak)
Rian   : Ibam, kenapa kamu diam?
Ibam  : Tidak apa. Tenang saja! Aku jamin rahasia itu tidak ada seorang pun yang tahu kecuali aku! (tersenyum kepada Rian

            Sepulang sekolah, Ibam bertemu dengan Dayus dan tidak sengaja menceritakan rahasia Rian kepada Dayus.
Dayus : Ibam…. (mengejar Ibam)
Ibam  : Kenapa Dayus? (melihat Dayus)
Dayus: Kamu dan Rian memang sahabat sejati ya? (berjalan bersama)
Ibam  : Iya, Rian adalah sahabatku yang paling baik. Ada apa memangnya?
Dayus: Oh, tidak.Aku tadi melihat kamu dan Rian di kantin sedang mengobrol akrab sekali. Kalau boleh tahu? Kalian tadi bicara tentang apa saja?
Ibam  : Oh itu…Tadi Rian menceritakan sesuatu tentang dirinya yang sangat rahasia.
Dayus: Rahasia apa?
Ibam  : Rahasia kalau Rian itu anak angkat Pak John. Duh…(menutup mulutnya)
Dayus: Benar?
Ibam  : Iya. Tapi aku telah berjanji tidak akan memberitahu hal itu kepada orang lain. Aku mohon Dayus jangan kamu beritahu kepada orang lain terutama Rian.
Dayus: Tenang saja! Ibam, aku duluan ya! (meninggalkan Ibam sambil tertawa kecil memikirkan ide menghancurkan persahabatan Rian dan Ibam)

Esok harinya sepulang sekolah, Dayus menceritakan semua yang telah diceritakan Ibam kepadanya.
Dayus: Rian… Rian… (berlari mengejar Rian)
Rian  : Ada apa? (menghentikan langkanya)
Dayus: Kamu anak angkat, Rian? (bermaksud mengejek Rian)
Rian  : Kamu tahu dari siapa hal itu? Apa Ibam member tahunya? (bertanya - tanya)
Dayus: Iya, betul katamu. Aku tahu hal itu dari sahabatmu itu, Ibam. Dia telah menceritakan semuanya lalu menyuruhku untuk menjauhimu.
Rian  : Benar? Tidak mungkin sahabatku itu berbuat seperti itu?
Dayus: Benar! Apa yang aku katakan ini benar! Mungkin kamu telah salah menganggap dia menjadi sahabatmu. Dia di belakangmu sangat jahat, tapi di depanmu dia sok baik.
Rian  : Dia jahat sekali. Awas saja Ibam akan aku balas semua yang telah kamu lakukan selama ini kepadaku! (mencengkram tanganya )
Dayus: (tertawa kecil karena rencananya berhasil)

            Sesampainya Rian di rumah, dia disambut oleh ayahnya. Lalu mereka berbincang – bincang sejenak.
Ayah  : Kamu sudah pulang, nak?
Rian   : Sudah, yah! (wajah marah)
Ayah  : Kamu kenapa? Ada yang berbuat jahat sama kamu tadi di sekolah?
Rian  : Iya, yah! Aku baru tahu kalau Ibam di belakangku sangat jahat dan menceritakan rahasiaku itu lalu menyuruh teman – temanku untuk menjauhiku!
Ayah  : Benar?
Rian   : Benar! Dayus tadi menceritakan semua itu kepadaku. Aku ingin membalas semua yang telah dilakukan Ibam itu kepadaku!
Ayah  : Ayah punya ide! Bagaimana kalau kamu bunuh saja dia?
Rian   : Ide bagus, yah! Terima kasih yah! (dalam hati) tunggu saja pembalasanku Ibam!
Ayah  : Baik. Ayah tinggal dulu ya?
Rian   : Ok

            Hari Senin setelah pulang sekolah, Rian mengajak Ibam mengobrol di halaman belakang sekolah mereka. Lalu menjalankan rencananya.
Ibam    : Ada apa Rian kamu ajak aku ngobrol di halaman belakang sekolah?
Rian  : Tidak apa. Aku hanya ingin ngobrol – ngborol dengan kamu. Kita kan bersahabat!
Ibam    : Ok
Tanpa disadari Ibam, Rian mengambil pisau yang ada di dalam sakunya lalu menusukkan pisau itu dari belakang dan dalam sekejap Ibam pun mati terbunuh.
Rian    : (tertawa kecil). Itu pembalasanku atas apa yang telah kau lakukan!

            Setelah berhasil membunuh Ibam, tanpa Rian sadari ada dua orang sahabat sedang mengobrol asik. Diah dan Icha terkejut melihat apa yang telah dilakukan Rian kepada Ibam. Akhirnya, Rian mengetahui juga keberadaan Diah dan Icha. Tetapi yang hanya dilihat oleh Rian adalah Icha, karena Diah sudah meninggalkan Icha sendiri di sana.
Icha  : Diah, itu Rian dan Ibam, kan?
Diah : Betul. Sedang apa mereka berdua, ya? (terkejut melihat Rian membunuh Ibam)
Icha  : (terkejut juga) Rian membunuh Ibam?
Diah : Aku tidak bisa bicara apa – apa. (terdiam). Icha aku ke kamar mandi dulu ya! Aku ingin buang kecil. Aku tidak sanggu melihatnya (meninggalkan Icha sendiri)
Icha  : Iya. Cepat ya! Aku sangat takut
Rian  : (menghampiri Icha) Icha, kamu melihat apa saja yang telah aku lakukan?
Icha  : Aku telah melihat semua yang telah kamu lakukan kepada Ibam.
Rian : (tersenyum kecil) kenapa kamu bingung kenapa aku bisa membunuh mantan (suaranya dibesarkan) sahabatku itu.
Icha  : (terdiam)
Rian : Awas saja Icha kalau kamu beritahu apa yang telah aku lakukan kepada Ibam. Kalau kamu berani, nyawamu akan sama seperti Ibma!
Icha  : (terdiam) Iya (terpatah – patah mengatakannya)

Tanpa mereka sadari, Diah pun datang menghampiri Rian yang sedang mengancam Icha.
Diah   : Percuma kamu mengancam Icha! Karena bukan hanya Icha saja yang melihat kejadian itu. Tapi aku juga melihat kejadian itu. Percuma… Kamu tidak akan  lolos. Karena Allah akan membalas semua perbuatan kamu. Nanti malam pasti kamu akan dapat balasanya. Hati – hati saja malam ini karena arwah Ibam akan datang menghampirimu lalu membalaskan dendam dia kepadamu! (wajah meyakinkan)
Icha dan Rian: Diah? (menoleh sambil terkejut)
Rian            : (tersenyum kecil) Tidak mungkin! Aku akan buktikan semua omonganmu itu!
Diah              : Yah, sudah kalau tidak percaya! Tunggu saja mala mini! (tersenyum kecil)
Rian              : Ok!

            Malam harinya, Rian terpikir dengan kata – kata Diah tadi siang. Karena itu Rian menjadi anak psikopat. Ketika tidur Rian bermimpi buruk.
*dalam mimpi
Pak Bambang: Rian… Rian… Buka pintunya… Semua telah terbongkar… Sekarang saya bersama polisia akan menangkap kamu! (mengedor – ngedor pintu rumah Rian)
Polisi           : Betul Rian! Keluarlah! Percuma kamu bersembunyi, akhirnya kamu akan tertangkap juga. Kalau kamu tidak membuka pintu ini, kami akan menobraknya!
Rian              : (membuka pintu rumah) Ada apa ini pak? Memang apa salah saya pak?
Polisi           : Kamu kami tangkap karena telah terbukti membunuh saudara Ibam dengan saksi dua orang anak sekolah tempat anda bersekolah dan juga kami menemukan barang bukti pisau yang telah anda gunakan untuk membunuh saudara Ibam, dan disitu juga terdapat sidik jari anda!

            Karena sangat ketakutan Rian pun terbangun dari tidurnya. Jadi Rian tidak bisa tidur semalaman. Tingkah lakunya pun mirip seperti anak yang menderita psikopat. Malam itu lampu di rumahnya mati semua dan udara di sana pun menjdai sangat dingin. Tiba – tiba terdengar langkah kaki seseorang.
Rian : (ketakutan) Siapa di luar?
Ibam: (membuka pintu) Ini aku Rian mantan sahabatmu yang telah kau bunuh kemarin!
Rian : (takut dan bingung) Ibam?
Ibam: (semakin mendekat dengan Rian) Iya ini aku Ibam. Aku ke sini untuk membalaskan dendamku karena kamu telah membunuhku tadi siang. Kamu harus ikut bersamaku ke alam gaib!
Rian : Tidak mungkin! Aku tidak mau!
Ibam: (mencekik leher Rian) Kamu harus mati!
Rian : Tidak! (suara kesakitan)

            Lalu Rian pun mati dicekik oleh Ibam. Setelah sama – sama meninggal mereka berdua bertemu di alam gaib dan mereka meributkan apa yang telah mereka lakukan di dunia.
Ibam: Akhirnya kamu mati juga Rian!
Rian : Iya. Itu semua gara – gara kamu. Coba saja kamu tidak membunuhku dan juga kamu tidak menceritakan rahasia aku itu ke orang lain!
Ibam: Memang aku telah memberitahu hal itu kepada Dayus karena dia memaksaku untuk mengatakannya!
Rian : Benar? Berarti aku telah tertipu oleh Dayus. Aku menyesal telah membunuhmu. Aku minta maaf telah membunuhmu!
Ibam: Benar! Ternyata Dayus telah mengadu domba kita. Aku maafkan semua kesalahanmu itu!
Rian : Kita menjadi sahabat kembali kan?
Ibam: Iya…

            Akhirnya permasalahan antara Rian dan Ibam terselesaikan. Mereke berdua pun menjadi sepasang sahabat kembali. Tapi yang beda dari persahabatan mereka adalah sekarang mereka bersahabat di alam gaib. Mereka menjadi sepasang sahabat di alam gaib selamanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar